twitter




Assalamu 'alaikum...
Kali in saya ingin berbagi ilmu mengenai majas dalam bahasa Indonesia yang biasanya tanpa kita sadari kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga dengan membaca artikel ini, kita dapat lebih memahami majas atau gaya bahaa.
Majas Bahasa Indonesia
1. Alegori
Alegori adalah perbandingan suatu keadaan atau peristiwa dengan beberapa kiasan yang membentuk satu kesatuan.
Contoh:
Agama adalah kompas kita dalam mengarungi samudra kehidupan yang penuh badai dan gelombang.

2. Antiklimaks
Antiklimaks adalah pengungkapan yang makin turun atau melemah.
Contoh:
Membeli pakaian tidak usah mahal-mahal, seharga dua puluh, lima belas, atau sepuluh ribu pun sudah baik.

3. Asosiasi
Asosiasi adalah perbandingan terhadap suatu hal atau benda sehingga muncul suatu gambaran atau asosiasi terhadap keadaan yang sebenarnya.
Contoh:
Mukanya pucat bagai bulan kesiangan.


4. Eufemisme
Eufemisme adalah pengungkapan secara halus untuk hal-hal yang tabu atau pantang.
Contoh:
Anak Bapak belum waktunya naik kelas.

5. Hiperbola
Hiperbola adalah pengungkapan yang berlebihan atau membesar-besarkan.
Contoh:
Dunia terasa runtuh saat aku menghadapi kenyataan seperti itu.

6. Ironi
Ironi adalah sindiran dengan mengungkapkan kebalikan dari keadaan yang sebenarnya.
Contoh:
Coret-coret di tembok itu bagus sekali. (jelek)

7. Klimaks
Klimaks adalah pengungkapan yang makin naik atau menghebat.
Contoh:
Jangankan sebulan, setahun, sewindu pun akan kutunggu.


8. Litotes
Litotes adalah pengungkapan yang berkebalikan dengan keadaan yang sebenarnya untuk merendahkan diri.
Contoh:
“Apa arti usahaku ini karena baru cukup untuk makan keluarga,” kata hartawan itu kepada tamunya.

9. Metafora
Metafora adalah perbandingan langsung suatu benda dengan benda lain yang memiliki kesamaan sifat.
Contoh:
Dia adalah anak emas juragan kaya itu.

10. Metonimia
Metonimia adalah penyebutan merek untuk mengacu benda seutuhnya.
Contoh:
Ia pergi ke Jakarta dengan Garuda.

11. Paradoks
Paradoks adalah pengungkapan yang seolah-olah bertentangan.
Contoh:
Tutur katanya halus, tetapi menyayat hati.

12. Personifikasi
Personifikasi adalah penyifatan benda-benda mati dengan sifat-sifat/perilaku manusia.
Contoh:
Pulpen itu menari-nari di atas kertasnya.

13. Repetisi
Repetisi adalah pengulangan kata-kata dalam kalimat untuk menegaskan maksud.
Contoh:
Bahagia tidak ditentukan oleh harta, bahagia tidak ditentukan oleh kedudukan, tetapi bahagia ditentukan oleh sikap batin manusia itu sendiri.

14. Simbolik
Simbolik adalah kiasan yang melukiskan sesuatu dengan simbol/perlambang.
Contoh:
Lintah darat beroperasi di mana-mana.

15. Simile
Simile adalah perbandingan dengan kata-kata pembanding.
Contoh:
Bagai telur di ujung tanduk.

16. Sinekdoke pars prototo
Sinekdoke pars prototo adalah penyebutan sebagian untuk seluruh.
Contoh:
Didatanginya tiap pintu untuk mengharap belas kasih.

17. Sinekdoke totem proparte
Sinekdoke totem proparte adalah penyebutan seluruh untuk sebagian.
Contoh:
Indonesia menang dalam perebutan Piala Thomas.

18. Tautologi
Tautologi adalah penegasan maksud dengan kata-kata yang sama/senada artinya.
Contoh:
Tidak, tidak mungkin ia berbuat sekejam itu.

Sumber:
Daftar Pustaka:
Darmawati, Uti, dkk. 2009. PR BAHASA INDONESIA untuk SMA/MA Kelas XI Semester 2. Klaten: Intan Pariwara


0 komentar:

Posting Komentar